IPA dipelajari untuk membuat prediksi terhadap gejala alam yang akan terjadi sekaligus sebagai kontrol pada lingkungan. Bidang kajian IPA meliputi fisika, kimia, biologi, kebumian dan astronomi (Hewitt, 2007: 1). Bidang kajian ini dikoneksikan dengan matematika, masyarakat, sejarah dan teknologi.
IPA mempelajari hirarki prinsip dasar
alam yang meliputi konsep gaya, gerak, materi dan energi. Konsep tersebut
dikaji dalam disiplin ilmu fisika, kimia, astronomi, geologi dan biologi serta
kajian ilmu terapan yang meliputi teknologi, kesehatan dan lingkungan (Trefil & Hazen, 2010: 20). IPA terpadu
(Kemendikbud: 2013, 171) memadukan konsep-konsep IPA dari bidang kajian
biologi, fisika, dan ilmu pengetahuan bumi dan antariksa (IPBA).
Model webbed dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA dengan memadukan berbagi
bidang kajian dalam IPA melalui sebuah tema. Konsep yang saling berkaitan dalam
bidang kajian fisika, kimia, biologi dan IPBA dapat dikaitkan melalui sebuah
tema. Pemilihan tema diupayakan semenarik mungkin agar menarik motivasi belajar
siswa.
Misalnya konsep yang
saling berkaitan dalam materi kemagnetan dapat dihubungkan dengan sebuah tema
sehingga menyerupai jaring laba-laba seperti tersaji pada gambar 3.
Gambar
3. Penerapan model webbed pada materi kemagnetan
Keempat bidang kajian dalam materi
kemagnetan dihubungkan dengan sebuah tema Super Magnet.Tema ini digunakan
sebagai perekat untuk menghubungkan bidang kajian tersebut.
Super magnet dipilih
untuk menggambarkan pemanfaatan medan magnet dalam berbagai bidang. Dalam
bidang kajian biologi, medan magnet bumi digunakan oleh hewan seperti penyu, salmon, lobster dan
burung untuk bermigrasi. Beberapa jenis bakteri mendeteksi sumber makanan
memanfaatkan medan magnet. Dalam bidang kajian IPBA, medan magnet bumi
diterapkan dalam penggunaan kompas dan menangkal radiasi berbahaya dari
matahari. Dalam bidang teknologi medan
magnet digunakan pada kereta Maglev dan MRI dan dalam bidang fisika diterapkan
pada Gaya Lorentz.
0 komentar:
Posting Komentar