Rabu, 25 Januari 2017

Penerapan Model Connected dalam Pembelajaran IPA


IPA adalah kumpulan pengetahuan tentang alam. IPA merupakan produk dari hasil pengamatan, akal sehat, berpikir rasional dan terkadang wawasan brilian. IPA bukan hanya sekedar kumpulan pengetahuan melainkan merupakan metode, cara mengeksplorasi alam dan menemukan keteraturan di dalamnya serta cara memecahkan masalah. IPA dipelajari untuk membuat prediksi terhadap gejala alam yang akan terjadi sekaligus sebagai kontrol pada lingkungan. Bidang kajian IPA meliputi fisika, kimia, biologi, kebumian dan astronomi (Hewitt, 2007: 1). IPA merupakan cara mempelajari alam semesta melalui metode ilmiah. Metode ilmiah bergantung pada pengamatan dan eksperimen berdasarkan pengukuran yang cermat terhadap alam. Kumpulan fakta yang diperoleh digunakan untuk mengajukan hipotesis yang diuji melalui pengamatan dan eksperimen untuk mengajukan teori. IPA mempelajari hirarki prinsip dasar alam yang meliputi konsep gaya, gerak, materi dan energi. Konsep tersebut dikaji dalam disiplin ilmu fisika, kimia, astronomi, geologi dan biologi serta kajian ilmu terapan yang meliputi teknologi, kesehatan dan lingkungan (Trefil & Hazen, 2010: 20). IPA dipandang sebagai suatu disiplin ilmu yang utuh karena bidang kajian di dalamnya saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain. Connected merupakan model keterpaduan dalam satu disiplin ilmu yang potensial diterapkan dalam pembelajaran IPA. Pada model connected, bidang kajian inti dipertautkan dengan bidang kajian lain dalam IPA yang berfungsi sebagai pelengkap sekaligus memperkaya materi. Contoh penerapan model connected pada materi kemagnetan disajikan pada tabel 1.
Bidang kajian fisika yang membahas sifat kemagnetan bahan, medan magnet dan gaya Lorenz menjadi topik inti yang dipertautkan dengan bidang kajian biologi yang membahas pemamfaatan medan magnet pada migrasi hewan. Pembahasan MRI dan kereta Maglev yang memanfaatkan medan magnet dalam bidang kajian teknologi serta manfaat medan magnet bumi bidang kajian IPBA akan memperkaya topik kemagnetan. Model connected juga dapat digunakan untuk memadukan ide, topik atau konsep dengan berbagai macam keterampilan bahkan memadukan keterampilan yang satu dengan yang lainnya. Konsep kemagnetan dapat diajarkan melalui kegiatan laboratorium untuk mengembangkan keterampilan kerja lab siswa. Membelajarkan konsep pada materi kemagnetan juga dapat dirancang untuk mengembangkan keterampilan generik siswa melalui kegiatan mengamati, bekerjasama dan memecahkan masalah dalam proses pembelajaran. 

Gambar 1. Penerapan model connected pada materi kemagnetan
Lokasi: Parepare, Pare-Pare City, South Sulawesi, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar