Rabu, 25 Januari 2017

Penerapan Model Keterpaduan Sequenced dalam Pembelajaran IPA


IPA dipelajari untuk membuat prediksi terhadap gejala alam yang akan terjadi sekaligus sebagai kontrol pada lingkungan. Bidang kajian IPA meliputi fisika, kimia, biologi, kebumian dan astronomi (Hewitt, 2007: 1). Bidang kajian ini dikoneksikan dengan matematika, masyarakat, sejarah dan teknologi.
IPA mempelajari hirarki prinsip dasar alam yang meliputi konsep gaya, gerak, materi dan energi. Konsep tersebut dikaji dalam disiplin ilmu fisika, kimia, astronomi, geologi dan biologi serta kajian ilmu terapan yang meliputi teknologi, kesehatan dan lingkungan (Trefil & Hazen, 2010: 20). IPA terpadu (Kemendikbud: 2013, 171) memadukan konsep-konsep IPA dari bidang kajian biologi, fisika, dan ilmu pengetahuan bumi dan antariksa (IPBA).
Model sequenced diterapkan dalam pembelajaran IPA dengan cara mengurutkan bidang kajian yang membahas suatu topik secara paralel. Pembahasan topik dalam pembelajaran IPA dipadukan dari bidang kajian fisika, biologi, kimia, IPBA dan teknologi. Urutan bidang kajian dapat diatur sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diprioritaskan.
Contoh penerapan model keterpaduan sequenced dalam pembelajaran IPA berdasarkan hasil analisis materi disajikan pada Tabel 1.
Table 1. Peta keterpaduan sequenced pada materi kemagnetan

Berdasarkan hasil analisi kurikulum dan peta keterpaduan pada materi kemagnetan, maka diurutkan pola keterpaduan seperti pada gambar
Gambar 1. Pola keterpaduan sequenced pada materi kemagnetan
Model sequenced sangat efektif dalam mencapai tujuan kurikulum dari aspek penguasaan konsep IPA. Guru dapat mengutamakan prioritas kurikulum daripada hanya mengikuti urutan yang dibuat penulis dalam buku teks sekaligus  membantu siswa memahami isi pembelajaran dengan lebih dalam. Bidang kajian yang dianggap paling penting dan mendominasi tujuan kurikulum dapat diprioritaskan lebih awal.

Lokasi: Parepare, Pare-Pare City, South Sulawesi, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar